Pasar Terapung Lok Baintan
Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar. Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan tak beda dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito. Keduanya sama-sama pasar tradisional di atas jukung yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam.Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.
Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota bisa ditempuh dengan dua alternatif. Alternatif pertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan klotok, sejenis sampan bermesin. Dengan klotok, perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung terbilang cepat karena membutuhkan waktu 30 menit. Alternatif kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil. Namun, untuk alternatif kedua membutuhkan waktu lebih panjang yakni satu jam untuk mencapai pasar terapung. Hal itu disebabkan medan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.
Aktivitas perdagangan dimulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.00 WITA. Pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala (tanggui). Mereka menjual berbagai dagangan, seperti sayur-mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan lain-lain. Di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter, dan uang bukan merupakan alat transaksi utama di pasar terapung ini.
Add caption |
Umumnya, dagangan yang akan dibarter adalah hasil bumi berupa sayur mayur dan buah-buahan. Besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antarkedua belah pihak. Jika sepakat, maka masing-masing akan mendapatkan barang sesuai keinginan dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pribadi di rumah.
Gambar : Dermaga Lok Baintan
Gambar : Kota Martapura
Gambar : Suasana Pasar Terapung
Gambar : Suasana Pasar Terapung
Di Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, transaksi terjadi di tengah Sungai Martapura. Penjual dan pembeli sama-sama digoyang riak sungai.Perahu tanpa cadik yang penuh barang dagangan berayun-ayun di Sungai Martapura. Sambil mendayung perahu mereka taak henti-henti menawarkan jualannya. Ada perahu penuh buah seperti pisang, jeruk, srikaya, mangga. Sebelahnya perahu penuh sayuran ditambah buah, kue-kue Banjar seperti apem, kue cincin serta barang kerajinan yakni topi khas Kalimantan. Bahkan ada juga perahu menjual kebutuhan dapur seperti cabai, tomat dan sebagainya.
Gambar : Suasana Pasar apung dari atas kapal klotok
0 komentar:
Posting Komentar